Langsung ke konten utama

Pengertian Pakan, Bahan baku pakan ,Feed suplement , Feed additive dan Pakan konsentrat

Pakan
Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan kehidupan makhluk hidup.  Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein [1]. Pakan berkualitas adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang (Anonim, 2012).
Menurut Anonim (2011) Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehtannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.
Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash (Anonim 2011). 
 Bahan Baku Pakan
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak. Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (anonym, 2011).
Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau peternakan dan perikanan (Anonim, 2011).  
Feed suplement
feed supplement adalah suatu bahan berupa zat nutrisi, terutama nutrisi mikro (asam amino, vitamin, mineral) yang ditambahkan ke dalam ransum. Pemberian feed supplement hanya dalam jumlah sedikit berfungsi untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan nutrisi terutama nutrisi mikro yang penting (Medion, 2012).
Feed-supplement merupakan  bahan makanan tambahan esensial yang berguna untuk merangsang pertumbuhan dan mencegah penyakit, serta memperbaiki mutu ransum. Feed-supplement ini berisikan sebagian atau beberapa unsur zat-zat makanan dan obat-obatan. Unsur zat makanan yang biasa terdapat di dalamnya ialah vitamin-vitamin, asam-asam amino dan mineral. Sedangkan unsur obat-obatan yang biasa ialah antibiotic dan ciccodiostat (Rahma, 2011) 
Feed additive
Feed additive merupakan zat yang perlu ditambahkan dalam jumlah relative sedikit yang kadangkala diperlukan untuk melengkapi ransum yamg disusun, yang berfungsi sebagai penambah aroma/cita rasa, asam amino/ campuaran asam amino dan vitamin mix perikanan (Anonim, 2011).
Feed additive merupakan suatu bahan atau kombinasi bahan yang biasa digunakan dalam campuran ransum digunakan dalam jumlah sedikit untuk memenuhikebutuhan tertentu, misalnya memacu pertumbuhan, meningkatkan kecernaan seperti antibiotik, hormon, probiotik, pewarna, rasa perikanan (Anonim, 2011). 
 Pakan Konsentrat
Pakan konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau pakan lengkap (Hartadi et al., 1997).
Konsentrat merupakan pakan penguat yang terdiri dari bahan pakan yang kaya karbohidrat dan protein seperti dedak padi, jagung kuning dan bungkil-bungkilan. Menurut Darmono (1993) bahwa Pakan penguat atau konsentrat adalah pakan yang berasal dari biji-bijian dan mengandung protein yang cukup tinggi dan mengandung serat kasar kurang dari 18 %. Hartadi et al. (1997) menambahkan bahwa konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen (pelengkap) atau makanan pelengkap. Pakan penguat atau konsentrat diberikan dengan tujuan menambah nilai gizi pakan, menambah unsur pakan yang defisiensi dan meningkatkan konsumsi pakan (Murtidjo, 1993).
Konsentrat sumber protein dapat diperoleh dari hasil samping penggilingan berbagai biji-bijian, bahan pakan sumber protein hewani, dan hijauan sumber protein, sedangkan konsentrat sumber energi dapat diperoleh dari dedak dan biji-bijian seperti jagung (Parakkasi, 1999). Bahan pakan penguat ini meliputi bahan makanan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, bulgur, dedak, bekatul, bungkil kelapa, tetes dan berbagai umbi. Fungsi pakan penguat ini adalah meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah. Sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam periode penggemukan harus diberikan pakan penguat yang cukup, sedangkan sapi yang digemukkan dengan sistem dry lot fattening” justru sebagian besar pakan berupa pakan berbutir atau penguat (Darmono, 1993).
Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi. Konsentrat dikatakan sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat dikatakan sebagai sumber protein karena mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20% (Tillman et al.,1991).
DAFTAR REFERENSI
Anonim, 2011. Pengertian Pakan, Bahan Pakan dan Ransum.   http://info-peternakan. blogspot.com /2011/07/pengertian- pakan- bahan-pakan-ransum.html. Diakses tanggal 15 Februari 2014.
Anonim.  2012. Pakan. http://id.wikipedia.org/wiki/Pakan. Diakses tanggal 15 Februari 2014.
Anonim. 2013. Feed Suplement. http://ternak-ayam-pedaging.blogspot.com/2013/01/feed-supplement.html. Diakses tanggal 15 Februari 2014.
Darmono. 1993. Tatalaksana Usaha Sapi Kereman. Kanisius, Yogyakarta.
Ensminger, M. E. 1983. Dairy Cattle Science. 3rd ed. The Interstate Printers Publishers Inc. Denvile, Illionis. New York.
Hartadi, H., S. Reksodiprodjo dan A.D. Tillman. 1997. Tabel Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Medion.  2012. Feed Suplemen Ayam. http://info.medion.co.id /index.php/konsultasi-teknis/layer/tata-laksana/ feed-supplemen-ayam. . Diakses tanggal 15 Februari 2014.
Murtidjo, B. A. 1993. Memelihara Domba. Penerbit Kanisius, Jakarta
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mekanisme Pembentukan Kerabang Telur

Telur pada unggas mengandung banyak zat-zat makanan untuk persediaan perkembangbiakan embrio pada masa penetasan. Telur tidak ubahnya susu pada mamalia adalah hasil sekresi dari sistem reproduksi dan mekanisme endokrin, metabolik dan kimia faali. Bertelur sama dengan mekanisme laktasi. Telur unggas lebih besar dari pada telur mamalia, karena telur unggas harus mengandung makanan untuk perkembangan embrionik selama pertumbuhan di luar tubuh induk. Embrio unggas sangat tergantung pada zat makanan yang terdapat dalam telur. Karena itu lemak dari sudut kalori lebih pekat dari pada gula, maka telur lebih kaya akan lemak dari pada gula (dibandingkan dengan susu) (Anggorodi, 1984). Pada unggas betina organ reproduksi ada dua, yaitu ovarium dan oviduct. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri yang berkembang normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian kanan mengalami rudimeter. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ith...

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Ayam Petelur Fase Grower

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemeliharaan ayam petelur membutuhkan penanganan khusus dan sangat penting untuk diperhatian. Karena dengan pemeliharaan yang baik akan menghasilkan pertumbuhan ayam yang baik, kondisi ayam yang sehat, tingkat mortalitas yang rendah dan pada akhirnya akan menghasilkan ayam petelur dengan produksi telur yang tinggi. Salah satu hal yang perlu di perhatikan dalam manajemen pemeliharaan ayam petelur adalah sistem pencahayaan. Salah satu sumber bahan protein yang bermutu tinggi bagirakyat Indonesia, mudah diperoleh dan terjangkau oleh kemampuan pendapatannya ialah telur dan dagingnya.Dalam rangka usaha menambah penyediaan protein hewani inilah pemerintan menganjurkan untuk meningkatkan lagi perkembangan peternakan ayam ras (unggul), seperti penyediaan bibit unggul, obat-obatan, melaksanakan pameran atau kontes ternak unggas secara nasional dan sebagainya. Bila ditinjau dari iklimnya kepulauan Indonesia yang terbentang disepanjang khatulistiwa (tropis) m...