A.
Enzim
Enzim adalah biomolekul
berupa protein
yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.
Molekul
awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain
yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses
biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung
dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai
promoter (Anonim, 2013).
Enzim adalah suatu biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat
reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi karena pada akhir reaksi terbentuk kembali. Suatu reaksi kimia yang
berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang lebih rendah. Jadi
enzim juga berfungsi menurunkan energi
aktivasi (Anonim, 2012).
Ø Struktur
enzim
Suatu
enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan bukan protein. Bagian
protein disebut apoenzim, dan bagian non protein disebut kofaktor.
Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang
berupa bahan organik, misalkan vitamin B (B1, B2) (Anonim, 2012).
Ø Sifat-sifat enzim
Sebagai suatu bahan yang penting
dalam metabolisme, enzim memiliki sifat-sebagai berikut (Anonim, 2012):
·
kerja
enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat bekerja
pada satu substrat
·
enzim
bekerja pada suhu tertentu
·
enzim
berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
·
kerja
enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat memecah substrat juga dapat
membentuk substrat dari penyusunnya
Hal-hal yang dapat mempengaruhi
kerja enzim di antaranya adalah (Anonim, 2012):
- suhu
- derajat keasaman (pH)
- konsentrasi enzim
- jenis substrat
- penimbunan hasil akhir
- pengaruh aktivator/penggiat
- pengaruh inhibitor/penghambat
B.
Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk memengaruhi organ-organ
lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak
memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah,
kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar
lain dalam saluran
gastroinstestin (Anonim, 2013
Kelenjar endokrin
adalah kelenjar tanpa saluran yang produknya berupa hormon,
yang diedarkan ke organ lain melalui aliran darah. (Hariyanto,
2011).
Berikut
mmacam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan (Tauriza, 2011):
Ø Kelenjar Hipofisis, terdiri dari : Hipofisis
anterior menghasilkan hormon adrenokortikotropik, hormon tiroid, hormon
somatotrof, hormon gonadotropin (FSH dan LH). Hipofisis intermediat hanya
terdapat pada bayi. Hipofisis posterior menghasilkan hormon antidiuretik (ADH)
dan oksitosin.
Ø Kelenjar
tiroid (kelenjar gondok), menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin, dan
kalsitonin
Ø Kelenjar
paratiroid (kelenjar anak gondok), menghasilkan hormon parathormon
Ø Kelenjar
epifisis, belum diketahui hormon yang dihasilkan
Ø Kelenjar
timus, berfungsi menimbun hormon somatotrof
Ø Kelenjar
adrenal bagian korteks, menghasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
androgen Kelenjar adrenal bagian medulla, menghasilkan hormon adrenalin dan
noradrenalin
Ø Kelenjar
testis menghasilkan hormon testosteron. Kelenjar ovarium menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron
Ø Kelenjar
pankreas, menghasilkan hormon insulin dan glukagon
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
2013. Sistem
endokrin. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin.
Diakses tanggal 4 Februari 2014.
Hariyanto,
Devina. Kelenjar Endokrin. http://dvnheriyanto.wordpress.com/2011/04/23/
kelenjar-endokrin/. Diakses tanggal 4 Februari 2014.
Tauriza.
2011. Macam-macam kelenjar endokrin dan
hormon yang dihasilkan. http://arizta.
mywapblog.com/macam-macam-kelenjar-endokrin-dan-hormon.xhtml.
Diakses tanggal 4 Februari 2014.
Komentar