Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

SESUATU YANG HILANG

Kasih IBU setulus Hati                    Aku menelusuri sebuah lorong-lorong gelap. Ku  berjalan terus hingga ku dapatkan sebuah sinar di ujung sana. Ah, mungkin di sanalah jalan keluarnya. Sesampainya ku di ujung lorong tersebut. Aku pun keluar dari lorong disambut dengan  cahaya itu. Silau .  Di mana aku ini? Tempat ini terasa asing bagiku. Hanya ada pohon-pohon besar berdiri berbaris dan daun-daun yang jatuh dari tangkainya berguguran di jalan yang ku lalui. Lantas, di mana aku ini sekarang? Semakin aku mencoba tuk mencari tahu kepalaku semakin terasa sakit, pandanganku gelap dan membuyar. Dan aku tak mengingat apa-apa lagi. Diriku tak tersadarkan.                 Setelah diriku sadar, aku masih di tempat asing yang tadi. Aku bangun dan menoleh ke sekelilingku terus mencari tahu tentang  tempat ini. Oh, sekarang aku tahu tempat  ini. Tempat ini adalah kampus baruku. Ya, Universitas Hasanuddin, universitas yang kudamba-dambakan dari dulu. Ini adalah sebuah pe

TAHUKAH KAU

Tahukah kau Kau adalah tanah tempat di mana cinta ini tumbuh Kau adalah tanah tempat perasaanku terpijakkan di atasnya adalah kau adalah tanah yang seringkali menggoncangku tak bersahabat Tahukah kau Kau adalah air yang mengalir di relung jiwaku Kau adalah air yang membasahi kerongkongan kalbuku dan kau adalah yang tak dapat kugenggam dengan jemariku Tahukah kau Kau adalah udara yang memberi nafas dalam hidupku Kau adalah udara yang berhembus menyejukkan dan kau adalah udara yang tak dapat kudekap lewat seribu asa Tahukah kau Kau adalah api yang membara gelora di jiwa Kau adalah api yang menerangi dan menghangatkan ruang sukma dan kau adalah api yang apabila kusentuh berisiko menghanguskanku

PENDUSTA CINTA

Kau tawarkan aku akan kesetian cintamu tapi cintamu semu, palsu Kau tawarkan aku akan kemanisan cintamu tapi cintamu itu pahit sepahit empedu Kau tawarkan aku akan surga cintamu tapi cintamu tak lain neraka dengan apinya menghanguskanku Kau tawarkan akan akan madu dalam cintamu tapi cintamu tak lain adalah racun yang mematikanku Kau tawarkan aku akan kekayaan kasih cintamu tapi cintamu  itu miskin dan sangat miskin akan kasihmu Kini kusadari itu semua tentang cintamu yang penuh tipu daya tentang cintamuyang penuh kenistaan tentang cintamu yang penuh kebengisan tentang cintmu yang [enuh muslihat dan aku tak akan tergoda walau  dengan rayuan maut kaena aku tau kau adalah pendusta cinta yang selalu mendustakan cinta

INIKAH NAMANYA CINTA

Inikah namanya cinta Tumbuh dan berakar dari lubuk hati terdalam Berkembang jadi perasaan yang terheran-heran Rumit, Membingungkan, Aneh, Tak terlukiskan dengan untaian kata Inikah namanya cinta wajah sang idaman selalu jadi halusinasi Olehnya pikiran dikuasai Akal tak terpentingkan Angan-angan berburu dengan kenyataan Jiwa gila dalam kewarasan Inikah namanya cinta Seakan berada di surga kenikmatan Kebahagian, Kesenangan, Indah,  Tak habis cerita manis tentagnya

KERINDUAN

Sudah letih raga ini menunggu tapi kau tak jua datang Ribuan syair kerinduan yang tercipta tak mampu mengobati hati yang dilanda rindu Kucoba titipkan salam kerinduan lewat semilir angin yang berhembus mesra Kuharap dia menyampaikan pesanku padamu tentang aku yang dalam peperangan P)erang melawan kerinduan yang dalam Perang yang mengorbankan jiwa,pikran, emosi... Kasih , cepatlah pulang kasih Diriku tak sanggup terlalu jauh darimu karena... Engkau adalah jiwaku Engkaul adalah kekuatanku Engkau  adalah semangatku Engkau adalah napasku dan tanpamu aku tak bisa hidup Kasih, cepatlah pulang kasih Jangan terlalu lama pergi dariku Pulanglah.. Kita kan dendangkan lagu cinta kita diiringi oleh tiupan dan hembusan angin lalu

PISAH

Dinda, dengan kau ucapkan kata itu berarti kau telah memutuskan jembatan kasih yang menghubungkan hati kita Hati kita akan terpisahkan oleh jurang yang mengangah Dinda, dengan kau mengucapkan kata itu berarti kau sendiri yang menghancurkan istana cinta yang susah-susah kita bangun Hanya akan menyisakan puing-puing reruntuhan bangunan cinta yang dulu kokoh menjadi serpihan-serpihan kenangan Pisah, satu kata yang tak ku sangka akan terlontar dari bibir manismu bagai ledakan meriam memekikkan telinga Pisah,kata penutup yang mengakhiri goresan pena dalam penulisan cerita cinta